Friday, June 3

kisahku....

di suatu malam aku terisak, "hatiku pedih...seperti
tersayat...pahit, tak ada yang dapat
menyembuhkanku..."
aku terbaring dan menangis sendirian. suaraku seakan
hanya memantul tembok-tembok yang dingin. tak ada
jawaban.
"Tuhan..mana Tuhan..." aku berbisik. kepalaku pusing,
mataku sembab. aku nyaris sulit bernafas.


lalu aku teringat sesuatu.
"pantang nenek moyang aku kau balik lambat,,
tapi aku kuar hanya sekadar pergi makan
terlalu sakit hati ku ini..
"jangan kuatir, jangan gentar, jangan tawar hati,
jangan....."
"ah...sudah ratusan kali kubaca lembar-lembar tipis
yang bertuliskan itu.."
aku bertambah pedih. aku mengingat kembali
peristiwa-peristiwa menyakitkan itu.
"hatiku hancur, Tuhan..."
aku semakin sedih.
tapi terus kuingat lagi masa-masa pahit itu. kuingat
dan kuingat lagi.
dan aku semakin pedih.


"jangan suruh aku berdoa, Tuhan, aku tak sanggup. aku
tak mampu. kau lhat hatiku...lihatlah hatiku.."


aku menelungkupkan wajahku ke bantal dan menangis
sekeras-kerasnya. tak pernah aku menangis seperti ini.


janji-janji Tuhan seakan melayang-layang di luar
kepalaku tanpa arti. aku muak. aku tidak percaya. aku
bosan.


hatiku terlalu pedih. terlalu sakit. terlalu pahit.


"bukan hanya kata-kata yang aku mau..." isakku, aku
mau pemulihan total.


tak ada yang terjadi.


"apa yang Kau mau?" tanyaku putus asa.
"apakah hatimu lebih penting dari hatiKu?"
"aku tidak mengerti....aku tidak mengerti..aku tidak
mengerti!"
"apakah hatimu terbuka hanya untuk masalah-masalahmu?
 Aku pernah bgtahu Aku menjanjikan hari yang
penuh keindahan, keamanan, kedamaian, kemudahan, dan
kenyamanan?"
"lalu janji-janjiMu itu?cakap kosong?"
"penderitaanmu belum sampai mencucurkan darah seperti
Aku. masalahmu tidak lebih mengerikan dari Aku. Aku
mencari orang-orang yang memandang hatiKu, bukan
hatinya. yang matanya memandang padaKu, bukan pada
masalahnya. yang memandang rencanaKu, bukan
kepahitannya. bahkan Aku tidak mencari orang-orang
yang cuma percaya, Aku mencari orang-rang yang
MEMPERCAYAKAN DIRINYA padaKu. jika Aku melihat ada
orang yang LEBIH MENGINGINKAN AKU DARIPADA
JANJI-JANJIKU, justru janji-janjiKu akan menjadi
sempurna pada orang itu."


aku menangis lagi.


"Anakku...apakah bebanmu berat? apakah kepahitanmu
terlalu menyakitkan? kenapa hanya kau pandangi semua
masalahmu itu? kenapa kau hanya berdiam disitu sambil
berteriak-teriak minta pertolongan?kenapa tidak kau
lepaskan semuanya dan kau berikan padaku?"


"sudah berkali-kali aku memberikan bebanku
padaMu..tapi mana? tetap saja terasa berat..."


"kalau sudah kau berikan padaKu, kenapa hatimu masih
tertuju pada masalahmu?kenapa masih kau ingat-ingat
lagi?"


aku mengerti.


*********